Pernah kah kamu ditegur orang tua, pacar, atau pasangan karena bermain game berjam-jam? Atau asyik berselancar di dunia maya hanya untuk membaca berita klik bait yang sering tak ada "isinya" atau jangan-jangan berita hoax?
Coba kita kalkulasi durasi "kasar" kita main gadget, anggap saja sehari bermain handphone klik dan scroll dua jam. Berarti dalam seminggu, kita menghabiskan empat belas jam lamanya untuk bermain smartphone. Jika ditotal dalam sebulan kita menggunakan waktu hampir tiga hari lamanya bersama ponsel pintar di genggaman! Jika disetahunkan waktu yang terbuang percuma sekitar satu bulan lebih satu minggu! Woww..
Main games atau membaca berita memang tak ada salahnya, apabila dengan "takaran" waktu yang pas. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika main games mulai tak kenal waktu, perlahan hal itu menjadi kebiasaan baru. Tanpa disadari kebiasaan itu efek dari kebingungan dalam tujuan hidup, arah hidup atau bahkan tidak tahu goal atau target jangka pendek atau jangka panjang.
"Lets follow the flow, menikmati hidup apa adanya dan positive thinking aja, Bro" Bisa jadi itu adalah jawaban ketika seseorang ditanya tentang kesibukannya. Ibarat kata kita sedang mengendarai kendaraan tanpa tahu kemana tujuannya, berputar-putar dan membuang waktu dengan percuma. Tidak hanya rugi waktu dan tenaga, tapi juga materi.
Apakah kamu merasakan beberapa kondisi berikut? Pertama, kamu sering merasa gelisah dan sangat mudah mengikuti ajakan teman untuk pergi mengikuti kegiatan yang tak menentu. Kedua, kadang memiliki semangat yang tinggi, tapi tidak konsisten atau labil. Ketiga, sering terlihat sibuk, namun mengerjakan sesuatu yang tidak jelas (main game, medsos atau nonton film seharian). Keempat, pasrah dengan keadaan dan tidak memiliki semangat yang positif. Dan yang terakhir adalah mudah baper alias bawa perasaan. Jika kamu merasakan "gejala" tersebut, bisa jadi kamu belum menentukan goal yang jelas dalam hidup.
Menetapkan tujuan atau target itu penting, lantas apa yang harus kita lakukan ketika kita sendiri tak tau apa tujuan atau target hidup kita? Terlambat? Tentu tidak, selama kita mau berubah, tidak ada kata terlambat.
Life purpose merupakan proses pencarian dari tujuan hidup setiap individu. Secara naluriah, seseorang akan mencari tahu tentang alasan mengapa dia terlahir ke dunia? Mengapa dia berada pada posisi saat ini? Sehingga life purpose bukan sesuatu yang harus diputuskan, tetapi akan kita hadapi dalam perjalanan kehidupan. Ibarat kompas, life purpose adalah penentu jalan kita untuk mengambil keputusan, action yang harus kita lakukan atas target yang telah kita tetapkan.
Disadur dari buku karya Deby Tanamal, seorang Performance and Career Coach, cara terbaik untuk menentukan goal pribadi mulailah dengan goal jangka menengah (satu tahun dari sekarang) dan goal tiga bulan kamu. Secara umum penulisan goal menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Specific
Pastikan goal yang kamu tuliskan sudah spesifik dengan menargetkan aspek tertentu (misalnya mendapatkan peluang bisnis yang bisa menghasilkan passive income)
2. Measurable
Langkah berikutnya adalah pastikan goal kamu bisa diukur ya! Misalnya mendapatkan passive income sepuluh juta rupiah. Pengukuran memang tak baku, tergantung pada goal yang ingin kita capai.
3. Attainable
Pastikan goal kamu bisa dicapai! Misalnya passive income yang kamu terima dari ide bisnis dan menjalankannya sebesar sepuluh juta dalam setahun. Dalam menetapkan target, jangan terlalu mudah dan juga terlalu sulit untuk dijangkau, sesuaikan dengan sumberdaya yang kamu punya.
4. Realistic
Berikutnya yang tak kalah penting bahwa goal yang kamu tetapkan harus realistis alias masuk akal (misalnya profit sepuluh juta dalam satu atau dua hari adalah hal yang mustahil bagi pemula).
5. Timely
Kamu harus memiliki time frame yang jelas dalam menetapkan goal.
Konsistensi dan komitmen juga memiliki peranan penting untuk mencapai goal pribadi kamu. Ibarat berkendara, kamu sudah mempunyai target atau tujuan tertentu. Jika tujuan telah ditetapkan, maka akan membantu kamu untuk menjangkau target itu. Apakah di tengah jalan tidak akan ada hambatan? Pasti ada! Namun bergantung kamu menyikapi setiap kondisi yang ada.
Mari beranalogi yang sederhana. Bayangkan kamu akan pergi berlibur ke Jepang seorang diri atau back packer. Kamu bisa mencari informasi waktu terbaik untuk melancong ke Negeri Sakura. Tetapkan tanggal kamu akan travelling. Karena perjalanan antar negara, kamu harus menyiapkan kota mana saja yang akan kamu kunjungi. Tetapkan tujuan. Berikutnya adalah cek kelengkapan dokumen untuk keperluan wisata kamu, entah itu visa atau paspor. Pastikan kelengkapan dokumen termasuk masa berlakunya (validasi).
Jika semua yang bisa kamu "kendalikan" sudah siap, berikutnya kamu harus berpikir tentang kemungkinan diluar "kendali" kamu terjadi. Dan bisa jadi pengalaman yang kamu dapatkan kurang mengenakkan. Siapkan mental.
Beberapa tips dan trik yang bisa menjadi referensi kamu untuk "menikmati" setiap rintangan yang mungkin terjadi:
Pertama, anggap saja hambatan yang sedang kamu hadapi adalah pembelajaran. Hal ini penting agar kamu selalu berpikir positif terhadap situasi yang menyakitkan sekalipun. Kedua, sadari bahwa setiap langkah kita ada harapan yang harus di wujudkan. Jika kita telah tahu tujuan yang ingin kita capai, setiap kondisi yang ada harus selalu siap mental. Mental terbaik adalah mental yang pantang menyerah. Ketiga, tak dapat dipungkiri bahwa hambatan datang tanpa kita undang, problem akan muncul kapan saja dan tiba-tiba. Kamu bisa menemukan jalan lain jika di depan tak mungkin dilampaui. Jangan putar balik!
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah mengunjungi www.besongol.xyz
Untuk saran dan kritik perbaikan sangat terbuka. Silahkan tinggalkan komentar