Langsung ke konten utama

Serba-serbi HUT Kemerdekaan Republik Indonesia

Diatas Bus Restu Panda Malang Surabaya
08 September 2019

Memasuki bulan Agustus disetiap tahunnya, negeri ini selalu semarak dan meriah. Lihat saja sepanjang jalan Surabaya Malang, bendera merah putih berkibar dengan gagahnya, belum lagi ditambah atribut umbul-umbul maupun miniatur berbau kemerdekaan. Ada tiruan pesawat, tank maupun kapal perang. Belum lagi patung tokoh nasional lengkap dengan senjata khas jaman perjuangan, bambu runcing.

Berbagai acara pun digelar hampir diseluruh pelosok nusantara, ada bersih desa, karnaval, malam tirakatan, gelar pentas seni sampai dengan dangdutan.

1.Bersih Desa
Peringatan HUT RI setiap tahun biasa digelar dengan acara bersih desa. Tujuan diadakan acara tersebut tak lain sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang dianugerah Tuhan YME kepada bangsa Indonesia. Kemerdekaan bukan sesuatu yang diraih dengan gratis, namun penuh perjuangan, peluh air mata, darah dan harta bahkan nyawa. Cinta tanah air merupakan bagian dari iman. Momen bersih desa atau sedekah desa biasanya ditandai dengan ritual keagamaan oleh sesepuh desa dan berakhir dengan pemotongan tumpeng.
2. Malam Tirakatan
Salah satu bentuk peringatan hari kemerdekaan yang populer diantara masyarakat adalah malam tirakatan. Malam tirakatan biasa digelar pada malam hari kemerdekaan, atau tanggal 16 Agustus. Acara malam tirakatan diberbagai wilayah negeri ini memang berbeda satu sama lain. Malam tirakatan merupakan ajang silaturahmi antar warga, baik antar RT,RW maupun dusun. Ada yang sekedar berkumpul di balai pertemuan, tentu dengan membawa aneka masakan, buah maupun cemilan. Momen hangat setiap setahun sekali ini cara yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan dan persatuan dan kesatuan dari lingkup paling bawah. Dibeberapa tempat, malam tirakatan juga diadakan pentas seni, sebagai ajang kreasi pemuda pemudi untuk menampilkan karya kreatifnya.
3.Karnaval
Karnaval merupakan salah satu tradisi yang dihelat setiap tahun untuk memperingati hari kemerdekaan. Karnaval biasa digelar dengan jumlah peserta dan penampil yang sangat banyak dan bervariatif. Berbagai penampil mulai dari pakaian adat dari Sabang sampai Merauke, berdandandan dengan latar belakang profesi dan seni kreatif lainnya. Acara yang digelar rutin setiap tahun ini baik ditingkat desa, kecamatan maupun kabupaten terbukti tak mengurangi animo masyarakat untuk menonton secara langsung. Parade musik dan drumband menambah acara karnaval semakin semarak.
4.Gerak Jalan
Memasuki minggu akhir di bulan Juli, akan sangat mudah menjumpai siswa siswi, mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas latihan baris berbaris (LBB). Keseriusan setiap sekolah untuk bisa menjadi kampiun dalam ajang baris berbaris memang cukup tinggi. Mulai dari latihan fisik ala militer, hingga tak segan untuk mengundang pelatih LBB dari kepolisian maupun TNI. Tujuannya tak lain untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa agar lebih baik, berkarakter dan mempunyai jiwa kepemimpinan  serta memupuk rasa nasionalisme yang tinggi. Selain itu untuk mendorong daya saing antar satu sekolah dengan sekolah lainnya.
5.Lomba-lomba
Salah satu cara untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia adalah dengan mengadakan lomba, yang sudah ada sejak dulu dan bertahan hingga saat ini secara turun temurun. Lomba merupakan bentuk kompetisi mini yang digelar hampir di seluruh pelosok negeri. Namun, tentunya kompetisi bukan tujuan utama diselenggarakan nya lomba, akan tetapi lebih ke nilai kebersamaan dalam bermasyarakat. Menumbuhkan jiwa nasionalisme bisa dilakukan dengan cara sederhana, bukan dengan karantina, melainkan upacara bendera.
5.Upacara Bendera
Bagi pecinta alam, detik-detik proklamasi merupakan momen yang sangat ditunggu. Sebagian besar penghobby diketinggian ini menggelar upacara bendera di puncak gunung. Tanpa mengurangi kekhidmatan, para hikers ini mengadakan upacara bendera dengan perlengkapan seadanya. Berbekal sang saka Merah Putih, mereka mengibarkan nya di puncak gunung tertinggi, setinggi cita-cita anak bangsa untuk Indonesia!!!!
#Indonesia #Merdeka #IndonesiaMerdeka #MerahPutih #JayalahIndonesia #17Agustus #1945 #Dirgahayu #74tahun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bali The Last Paradise

Hari pertama, langsung gas. Tak kendor sedikitpun meski mata terasa berat. Kantuk melanda sebagian peserta. Efek berangkat dini hari, bahkan rombongan flight pertama (jam 05:00) sudah stand by di bandara Soetta sejak pukul 03:00 dini hari! Hebat bukan? Ya, peserta harus berada di titik kumpul sesuai arahan dari travel agent dua jam sebelum pesawat lepas landas. Hal ini untuk mempermudah baik panitia, agen perjalanan dan peserta koordinasi, dan pastinya tak ketinggalan pesawat!  Berangkat di pagi buta memang tak mudah bagi sebagian peserta (termasuk saya pribadi hehehe ). Dibutuhkan kemauan, semangat dan tekad yang luar biasa untuk bangkit dari tempat tidur, bersih badan alias mandi dan gosok gigi, jangan lupa pakai baju dan semprot parfum yang wangi! 😂 Beruntung itinerary sudah di share komite dari jauh hari. Jadi tak perlu bingung dan bimbang, bawaan yang “wajib” dibawa pada saat workshop berlangsung pun sudah lengkap diinformasikan, termasuk kebutuhan pribadi seperti obat-o...

Balada Pejuang Bus Antarkota

Pasutri itu tiba-tiba menepi, persis di bawah JPO. Awalnya kukira mereka hanya berdua, ternyata si kecil nyempil di boncengan tengah. Hujan memang tiba-tiba turun dengan derasnya, disertai angin yang juga cukup kencang. Laju kendaraan tertahan, tak bisa melaju secepat biasanya. Puncak jam “sibuk” Kota Pahlawan. Lima menit, sepuluh menit, hujan semakin menjadi. Keluarga kecil nampak bingung, mencari tempat yang nyaman untuk putranya. “Duduk saja di situ Bu, ada tempat kosong” Aku berseloroh. Sembari menggiring anaknya, “Iya, terima kasih Pak” sambil berlalu.  Membuntuti dibelakang si Bapak, sambil menenteng keresek tanggung warna putih, lengkap dengan kotak makanan warna cokelat, bertumpuk dua. Motor yang ditumpanginya pun dibiarkan tergeletak begitu saja, di tepi jalan, di bawah jembatan penyeberangan orang. “Di sana kering, nggak ada hujan, di sini langsung deras” Pungkasnya sambil menuding ke arah jalur yang dia lalui. Aku tersenyum, “Ya memang cuaca akhir-akhir ini mirip tahu bu...

Perjalanan yang tak pernah usang

Hamdalah , bisa kembali beraktivitas di tanah kelahiran. Diberi kesempatan untuk menikmati ibukota Jakarta, tak dimiliki semua pekerja profesional (red: karyawan). Genap lima tahun, akhirnya “dikembalikan” ke East Java , kalau kata orang “ Jowo Wetan ” alias Jawa Timur. Masih segar diingatan, ketika teman-teman di pabrik melepas kepergianku ke kantor pusat, sedih. Namun yang pasti kami selalu mendoakan yang terbaik satu sama lain.  Tawaran yang ku terima dari manajemen, adalah bagian dari restrukturisasi organisasi. Ya beruntung masih ditawari, daripada tanpa pekerjaan. Prosesnya memang tak mudah, tapi bersyukur, akhirnya restu itu ku terima, setelah hampir setahun penantian. Meskipun dalam hati bergumam, “semakin lama ditunda, semakin bagus pula”, toh ya aku masih bekerja di tempat yang sama. hehehe Kata orang, setiap pilihan itu mesti ada rasa “sakitnya”, tergantung masing-masing orang menerjemahkannya. Termasuk aku yang saat itu galau tingkat dewa. Menuju Jakarta, meninggalkan ...