Langsung ke konten utama

Ramadhan 2019

Malang 19 Mei 2019
Hari ke 14 Ramadhan

Kesampingkan dulu setan gundul,demit dan sebangsanya, fokus ke ibadah selama ramadhan lebih afdol. Pemilu yang digelar lima tahunan hanya "panggung" bagi politikus, tidak untuk rakyat jelata. Rakyat hanya dipilihkan untuk memilih, jadi kalah menang pun tidak berpengaruh signifikan terhadap nasib mereka. Kerap dijadikan "lumbung suara" ketika pemilu, namun lupa usai pelantikan, ngilu!!!(ya sudahlah tak perlu menggerutu)

Jika mencintai negara adalah bagian dari iman, seharusnya setiap warga negara wajib keutuhan dan kedamaian bangsa. Semoga negara ini selalu mendapatkan berkahNya..aaamiin

Ramadhan kariim,Ramadhan mubarak, Ramadhan Ahlan wa Sahlan!!! Bulan haram yang paling utama dalam kalender Islam/ hijriah. Ramadhan merupakan pondok bagi umat muslim di Dunia. Tak hanya sebatas ritual untuk menahan nafsu, lapar dan dahaga, lebih dari itu. Ramadhan merupakan "muara" dari bulan sebelum dan sesudahnya.

Tak sesimpel menahan nafsu, namun wajib menahan qolbu. Hati yang selalu berprasangka terhadap sesama. Tak juga hanya menahan dahaga, tapi menambah kualitas dan kuantitas ibadah. Tak cukup pula menahan lapar, namun kita juga diwajibkan untuk menuntut ilmu agama, karena hidup tak cukup untuk bernalar.

Salah satu bentuk ibadah selama bulan suci Ramadhan adalah tilawah Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an merupakan wujud bentuk kecintaan dan iman kepada wahyuNya. Al-Qur'an membawa pesan dan petunjuk bagi umatNya. Pedoman bagi hidup dan kehidupan.

Bulan Ramadhan yang disebut juga bulannya Al-Qur'an, merupakan bulan mulia yang dinantikan muslim diseluruh dunia. Menyambutnya dengan suka cita saja sudah menjadi bagian ibadah. Bahkan tidurnya orang puasa diganjarNya dengan pahala. Seluruh amal perbuatan dilipatgandakan pahala dan kemuliaannya. Ramadhan merupakan momen yang pas untuk bermuhasabah setiap insan.

Kemuliaan lain bulan ramadhan adalah turunnya malam lailatul qodar, atau malam seribu bulan. Tak heran jika kaum muslim di negeri ini berbondong-bondong i'tikaf di masjid dan mushollah di sepuluh hari terakhir dibulan Ramadhan.

*Opening😁

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bali The Last Paradise

Hari pertama, langsung gas. Tak kendor sedikitpun meski mata terasa berat. Kantuk melanda sebagian peserta. Efek berangkat dini hari, bahkan rombongan flight pertama (jam 05:00) sudah stand by di bandara Soetta sejak pukul 03:00 dini hari! Hebat bukan? Ya, peserta harus berada di titik kumpul sesuai arahan dari travel agent dua jam sebelum pesawat lepas landas. Hal ini untuk mempermudah baik panitia, agen perjalanan dan peserta koordinasi, dan pastinya tak ketinggalan pesawat!  Berangkat di pagi buta memang tak mudah bagi sebagian peserta (termasuk saya pribadi hehehe ). Dibutuhkan kemauan, semangat dan tekad yang luar biasa untuk bangkit dari tempat tidur, bersih badan alias mandi dan gosok gigi, jangan lupa pakai baju dan semprot parfum yang wangi! 😂 Beruntung itinerary sudah di share komite dari jauh hari. Jadi tak perlu bingung dan bimbang, bawaan yang “wajib” dibawa pada saat workshop berlangsung pun sudah lengkap diinformasikan, termasuk kebutuhan pribadi seperti obat-o...

Balada Pejuang Bus Antarkota

Pasutri itu tiba-tiba menepi, persis di bawah JPO. Awalnya kukira mereka hanya berdua, ternyata si kecil nyempil di boncengan tengah. Hujan memang tiba-tiba turun dengan derasnya, disertai angin yang juga cukup kencang. Laju kendaraan tertahan, tak bisa melaju secepat biasanya. Puncak jam “sibuk” Kota Pahlawan. Lima menit, sepuluh menit, hujan semakin menjadi. Keluarga kecil nampak bingung, mencari tempat yang nyaman untuk putranya. “Duduk saja di situ Bu, ada tempat kosong” Aku berseloroh. Sembari menggiring anaknya, “Iya, terima kasih Pak” sambil berlalu.  Membuntuti dibelakang si Bapak, sambil menenteng keresek tanggung warna putih, lengkap dengan kotak makanan warna cokelat, bertumpuk dua. Motor yang ditumpanginya pun dibiarkan tergeletak begitu saja, di tepi jalan, di bawah jembatan penyeberangan orang. “Di sana kering, nggak ada hujan, di sini langsung deras” Pungkasnya sambil menuding ke arah jalur yang dia lalui. Aku tersenyum, “Ya memang cuaca akhir-akhir ini mirip tahu bu...

Perjalanan yang tak pernah usang

Hamdalah , bisa kembali beraktivitas di tanah kelahiran. Diberi kesempatan untuk menikmati ibukota Jakarta, tak dimiliki semua pekerja profesional (red: karyawan). Genap lima tahun, akhirnya “dikembalikan” ke East Java , kalau kata orang “ Jowo Wetan ” alias Jawa Timur. Masih segar diingatan, ketika teman-teman di pabrik melepas kepergianku ke kantor pusat, sedih. Namun yang pasti kami selalu mendoakan yang terbaik satu sama lain.  Tawaran yang ku terima dari manajemen, adalah bagian dari restrukturisasi organisasi. Ya beruntung masih ditawari, daripada tanpa pekerjaan. Prosesnya memang tak mudah, tapi bersyukur, akhirnya restu itu ku terima, setelah hampir setahun penantian. Meskipun dalam hati bergumam, “semakin lama ditunda, semakin bagus pula”, toh ya aku masih bekerja di tempat yang sama. hehehe Kata orang, setiap pilihan itu mesti ada rasa “sakitnya”, tergantung masing-masing orang menerjemahkannya. Termasuk aku yang saat itu galau tingkat dewa. Menuju Jakarta, meninggalkan ...