Langsung ke konten utama

Puasa, "mainan" air? Seru kali ya...

Hari pertama puasa Ramadhan adalah cobaan yang sesungguhnya, terutama bagi yang jarang atau tidak pernah puasa sunnah. Ramadhan datangnya setahun sekali, dan selama itu pula perut tidak dilatih untuk "istirahat" dalam sebelas bulan sebelumnya.

Rasa kantuk dan lunglai sudah menjadi hal lumrah dihari perdana kita puasa. Dahaga menjadi pelengkap, ketika cuaca sedang panas-panasnya. Ada baiknya alihkan perhatian anda pada hal-hal positif lainnya, agar bisa melewati masa-masa "sulit" itu.

Misalkan memperdalam ilmu atau pengetahuan agama. Bisa dengan membaca buku tentang Islam, atau anda tertarik dengan sejarah perkembangan Islam. Mendengar ceramah pemuka agama, menyimak kajian Islam dan membaca Al-Quran. 

Atau menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Hindari aktifitas berat dan berlebihan di hari pertama puasa, untuk menjaga stamina dan energi. Misalkan merawat hewan peliharaan, menyiram  tanaman, service mobil/ motor, cuci mobil atau motor. Tinggal duduk, datang, diam, memandangi kendaraan kesayangan "mandi".

Cobaan ketika di tempat cuci motor atau steam adalah melihat pekerjanya "bermain" air. Godaan semakin bertambah apabila tempat steamnya ada cafe atau tempat ngopi 😂

Sudah haus melanda, air steam melimpah ruah. Mirip es kelapa muda, ahhh segarnya. Cipratannya ke sana kemari, membuat raga ingin berlari mendekati dan mandi 🤣

Konsep Steam Dealova ini cukup menarik, mengombinasikan steam dan kafe. Bisa dibilang kreatif idenya. Steam membutuhkan waktu sekitar 30 menitan untuk motor. Seperti kata pepatah, menunggu adalah hal yang menyakitkan, meskipun sebentar,untuk menghilangkan rasa "sakit" adalah dengan ngopi!he.he.he.

Dari antrian bisa dibilang lumayan. Tak ada satu pun pekerja yang "nganggur", motor datang silih berganti, pun begitu rejeki bagi pemilik dan karyawan steam, tiada henti!

Dari sisi lokasi cukup strategis, persis di pinggir jalan. Tempatnya juga luas, memang tak khusus untuk motor, mobil pun bisa dicuci di Dealova Steam ini. Ruang tunggunya hanya berjajar lengkap dengan kursi kayu yang memanjang. Jika Anda lebih memilih kenyamanan, tinggal langkahkan kaki ke tangga menuju Dealova Cafe.

Harga per unit motor untuk sekali cuci cukup terjangkau, Rp.18.000. Kalau bayar dua puluh ribu rupiah, kembali dua ribu, bisa untuk tips mas-mas nya yang sudah ngelus-ngelus motor Anda sampai kinclong! Beramal dibulan Ramadhan, pahalanya berlipat ganda..aamiin

Catatan minornya, pertama adalah kurang good looking, mungkin faktor penataan dan display saja yang kurang pas, jadi kurang sedap dipandang. Mungkin bisa diatasi dengan melukis grafiti di tembok cucian, biar ada kesan wah-nya.

Kedua, musik, keberadaan alunan musik bisa menjadi hiburan tersendiri bagi pelanggan. Agar tidak bosan dan terkesan sunyi senyap. Musik bisa menghilangkan rasa stress, karena menunggu dan bisa "menghidupkan" suasana. Dan yang ketiga, sadari bahwa tak semua orang nyaman dengan cafe, jadi sedia lemari es untuk menjajakan minuman ataupun makanan ringan.

Steam Dealova berlokasi di Jalan Peninggaran Raya, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bali The Last Paradise

Hari pertama, langsung gas. Tak kendor sedikitpun meski mata terasa berat. Kantuk melanda sebagian peserta. Efek berangkat dini hari, bahkan rombongan flight pertama (jam 05:00) sudah stand by di bandara Soetta sejak pukul 03:00 dini hari! Hebat bukan? Ya, peserta harus berada di titik kumpul sesuai arahan dari travel agent dua jam sebelum pesawat lepas landas. Hal ini untuk mempermudah baik panitia, agen perjalanan dan peserta koordinasi, dan pastinya tak ketinggalan pesawat!  Berangkat di pagi buta memang tak mudah bagi sebagian peserta (termasuk saya pribadi hehehe ). Dibutuhkan kemauan, semangat dan tekad yang luar biasa untuk bangkit dari tempat tidur, bersih badan alias mandi dan gosok gigi, jangan lupa pakai baju dan semprot parfum yang wangi! 😂 Beruntung itinerary sudah di share komite dari jauh hari. Jadi tak perlu bingung dan bimbang, bawaan yang “wajib” dibawa pada saat workshop berlangsung pun sudah lengkap diinformasikan, termasuk kebutuhan pribadi seperti obat-o...

Balada Pejuang Bus Antarkota

Pasutri itu tiba-tiba menepi, persis di bawah JPO. Awalnya kukira mereka hanya berdua, ternyata si kecil nyempil di boncengan tengah. Hujan memang tiba-tiba turun dengan derasnya, disertai angin yang juga cukup kencang. Laju kendaraan tertahan, tak bisa melaju secepat biasanya. Puncak jam “sibuk” Kota Pahlawan. Lima menit, sepuluh menit, hujan semakin menjadi. Keluarga kecil nampak bingung, mencari tempat yang nyaman untuk putranya. “Duduk saja di situ Bu, ada tempat kosong” Aku berseloroh. Sembari menggiring anaknya, “Iya, terima kasih Pak” sambil berlalu.  Membuntuti dibelakang si Bapak, sambil menenteng keresek tanggung warna putih, lengkap dengan kotak makanan warna cokelat, bertumpuk dua. Motor yang ditumpanginya pun dibiarkan tergeletak begitu saja, di tepi jalan, di bawah jembatan penyeberangan orang. “Di sana kering, nggak ada hujan, di sini langsung deras” Pungkasnya sambil menuding ke arah jalur yang dia lalui. Aku tersenyum, “Ya memang cuaca akhir-akhir ini mirip tahu bu...

Perjalanan yang tak pernah usang

Hamdalah , bisa kembali beraktivitas di tanah kelahiran. Diberi kesempatan untuk menikmati ibukota Jakarta, tak dimiliki semua pekerja profesional (red: karyawan). Genap lima tahun, akhirnya “dikembalikan” ke East Java , kalau kata orang “ Jowo Wetan ” alias Jawa Timur. Masih segar diingatan, ketika teman-teman di pabrik melepas kepergianku ke kantor pusat, sedih. Namun yang pasti kami selalu mendoakan yang terbaik satu sama lain.  Tawaran yang ku terima dari manajemen, adalah bagian dari restrukturisasi organisasi. Ya beruntung masih ditawari, daripada tanpa pekerjaan. Prosesnya memang tak mudah, tapi bersyukur, akhirnya restu itu ku terima, setelah hampir setahun penantian. Meskipun dalam hati bergumam, “semakin lama ditunda, semakin bagus pula”, toh ya aku masih bekerja di tempat yang sama. hehehe Kata orang, setiap pilihan itu mesti ada rasa “sakitnya”, tergantung masing-masing orang menerjemahkannya. Termasuk aku yang saat itu galau tingkat dewa. Menuju Jakarta, meninggalkan ...