Langsung ke konten utama

Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Ibukota Jakarta

Siapa yang tak tau istilah car free day? Atau hari tanpa kendaraan  bermotor? Sudah pasti pada ngeh dongs, iya kan? CFD begitu kebanyakan orang menyebutnya, adalah acara yang biasa digelar di akhir pekan di jalanan protokol atau utama. Namanya saja Hari Bebas Kendaraan Bermotor (disingkat HBKB), tentu saja tidak boleh ada satu pun kendaraan bermotor melintas, kecuali yang diijinkan, kok bisa?

Di Jakarta, penyelenggaraan CFD atau HBKB memang beda. Bus way atau Trans Jakarta masih bisa melintas, meskipun acara CFD tengah berlangsung. Hal ini dikarenakan angkutan massal tersebut memiliki jalur tersendiri di sepanjang jalan Sudirman hingga Thamrin, hanya saja persis di Bundaran Hotel Indonesia, perlu pengawasan khusus, mengingat  jalurnya melingkar tanpa ada pembatas.

Layaknya acara CFD dibeberapa kota, di Ibukota CFD dimanfaatkan untuk aktivitas olahraga, seperti jogging, jalan santai, bersepeda atau sekedar cuci mata, uuuuuppppssss...

Tak bisa dipungkiri, CFD juga memiliki andil untuk perputaran roda ekonomi nasional!hmmm...kira-kira apa hubungan CFD dengan ekonomi? Di setiap acara CFD, selalu dimanfaatkan para pedagang, baik penjual makanan maupun minuman. Tentu di titik-titik yang telah disediakan. Logikanya setelah berolahraga minimal haus, dan setelahnya adalah lapar!he.he.he.

Dari sinilah simbiosis mutualisme ini terjalin. Pengunjung butuh jajanan, dan penjual siap dipinang barang dagangannya! Ingat, setiap acara keramaian berpotensi menghasilkan cuan

Di Kota Metropolitan ini, HBKB diadakan di hari Minggu, start dari pagi hingga pukul 10:00 WIB. Jadi selepas subuh bisa langsung meluncur ke sini guys!

Kebetulan ketika berkunjung ke acara CFD, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional tahun 2022, yang diperingati setiap tanggal 12 November. Terpantau acaranya cukup meriah. Didukung penuh oleh Kementerian Kesehatan RI, acara ini diisi serangkaian kegiatan seperti bazar sehat, bagi-bagi doorprize hingga panggung hiburan.

Di Pos Polisi Thamrin juga diadakan acara sarapan bersama. Disisi kanan pos polisi, terparkir kendaraan rantis yang difungsikan untuk dapur umum, sementara disisi yang lain dimanfaatkan untuk mendirikan tenda semi permanen, khas militer. Usut punya usut ternyata acara tersebut diinisiasi oleh anggota marinir dalam rangka menyambut HUT Marinir ke 77 tahun 2022. Acara tersebut juga diselingi fun bike dan panggung gembira, gayeng tenan!

Baca juga: Tanjakan Tiga Belas, Bikin Puas

Salah satu tempat favorit untuk mengabadikan momen CFD di Sudirman-Thamrin adalah ber-swa foto di area Bundaran HI. Ikon ibukota ini menjadi jujugan wisatawan yang sedang berkunjung ke CFD. Memilih spot yang tepat memang butuh effort. Terbukti banyak diantara pengunjung CFD yang  harus rela naik dan antre ke halte bus Bundaran HI. Padahal under construction! Cukup membahayakan.

Paling aman, ya di pinggiran kolam, tapi tak boleh melewati batas yang telah ditentukan. Bundaran HI dijaga begitu ketat oleh Satpol PP. Jika ketahuan melanggar, mereka tak segan untuk menegur wisatawan. Aturan main lainnya adalah pengunjung HBKB dilarang membawa segala macam bentuk hewan atau binatang, jadi jangan coba-coba ya lurs, bawa hewan peliharaan dimari kalau tak mau diomeli.

Menyuarakan aspirasi juga boleh di sini. Iklan layanan masyarakat lebih tepatnya. Saat berada di CFD edisi 13 November, ada komunitas lingkungan yang mengajak peduli terhadap bumi yang kita tinggali, disertakan juga miniatur bumi lengkap dengan bentangan poster yang berisi seruan untuk mengampanyekan kelangsungan lingkungan hidup.

Car free day adalah ajang yang tepat untuk panen keringat (red: olahraga), bukan momen yang unfaedah alias kurang bermanfaat. Jadi adagium men sana in coporesano bukan pemanis bibir belaka, di dalam tubuh yang sehat, ada jiwa yang kuat, sekuat Hulk! he.he.he.

Yuk lanjut lari pagi dulu, biar sehat!

#CFD #CARFREEDAY #JAKARTA #HI #BUNDARANHI #WONDERFULINDONESIA #INDONESIA #HBKB #SUDIRMANTHAMRIN #MRT #JAKARTAKOTAKOLABORASI #IBUKOTA












Komentar

Posting Komentar

Terima kasih telah mengunjungi www.besongol.xyz
Untuk saran dan kritik perbaikan sangat terbuka. Silahkan tinggalkan komentar

Postingan populer dari blog ini

Bali The Last Paradise

Hari pertama, langsung gas. Tak kendor sedikitpun meski mata terasa berat. Kantuk melanda sebagian peserta. Efek berangkat dini hari, bahkan rombongan flight pertama (jam 05:00) sudah stand by di bandara Soetta sejak pukul 03:00 dini hari! Hebat bukan? Ya, peserta harus berada di titik kumpul sesuai arahan dari travel agent dua jam sebelum pesawat lepas landas. Hal ini untuk mempermudah baik panitia, agen perjalanan dan peserta koordinasi, dan pastinya tak ketinggalan pesawat!  Berangkat di pagi buta memang tak mudah bagi sebagian peserta (termasuk saya pribadi hehehe ). Dibutuhkan kemauan, semangat dan tekad yang luar biasa untuk bangkit dari tempat tidur, bersih badan alias mandi dan gosok gigi, jangan lupa pakai baju dan semprot parfum yang wangi! 😂 Beruntung itinerary sudah di share komite dari jauh hari. Jadi tak perlu bingung dan bimbang, bawaan yang “wajib” dibawa pada saat workshop berlangsung pun sudah lengkap diinformasikan, termasuk kebutuhan pribadi seperti obat-o...

Balada Pejuang Bus Antarkota

Pasutri itu tiba-tiba menepi, persis di bawah JPO. Awalnya kukira mereka hanya berdua, ternyata si kecil nyempil di boncengan tengah. Hujan memang tiba-tiba turun dengan derasnya, disertai angin yang juga cukup kencang. Laju kendaraan tertahan, tak bisa melaju secepat biasanya. Puncak jam “sibuk” Kota Pahlawan. Lima menit, sepuluh menit, hujan semakin menjadi. Keluarga kecil nampak bingung, mencari tempat yang nyaman untuk putranya. “Duduk saja di situ Bu, ada tempat kosong” Aku berseloroh. Sembari menggiring anaknya, “Iya, terima kasih Pak” sambil berlalu.  Membuntuti dibelakang si Bapak, sambil menenteng keresek tanggung warna putih, lengkap dengan kotak makanan warna cokelat, bertumpuk dua. Motor yang ditumpanginya pun dibiarkan tergeletak begitu saja, di tepi jalan, di bawah jembatan penyeberangan orang. “Di sana kering, nggak ada hujan, di sini langsung deras” Pungkasnya sambil menuding ke arah jalur yang dia lalui. Aku tersenyum, “Ya memang cuaca akhir-akhir ini mirip tahu bu...

Perjalanan yang tak pernah usang

Hamdalah , bisa kembali beraktivitas di tanah kelahiran. Diberi kesempatan untuk menikmati ibukota Jakarta, tak dimiliki semua pekerja profesional (red: karyawan). Genap lima tahun, akhirnya “dikembalikan” ke East Java , kalau kata orang “ Jowo Wetan ” alias Jawa Timur. Masih segar diingatan, ketika teman-teman di pabrik melepas kepergianku ke kantor pusat, sedih. Namun yang pasti kami selalu mendoakan yang terbaik satu sama lain.  Tawaran yang ku terima dari manajemen, adalah bagian dari restrukturisasi organisasi. Ya beruntung masih ditawari, daripada tanpa pekerjaan. Prosesnya memang tak mudah, tapi bersyukur, akhirnya restu itu ku terima, setelah hampir setahun penantian. Meskipun dalam hati bergumam, “semakin lama ditunda, semakin bagus pula”, toh ya aku masih bekerja di tempat yang sama. hehehe Kata orang, setiap pilihan itu mesti ada rasa “sakitnya”, tergantung masing-masing orang menerjemahkannya. Termasuk aku yang saat itu galau tingkat dewa. Menuju Jakarta, meninggalkan ...