Langsung ke konten utama

Dipastikan, Pilpres di Jakarta Berlangsung "Sejuk"!

Hingga detik saya tulis artikel ini, suara petir masih menyambar (pukul 05:11). Hujan sudah turun sejak pukul satu dini hari. Cuaca ini bertolak belakang di Selasa siang, cukup cerah dan sedikit berawan. 

Hujan dengan intensitas sedang menjelang pagi ini sudah beberapa hari terjadi di Jakarta. Namun, hari ini beda. Hujan yang biasanya hanya sekedar membasahi jalanan dan atap rumah, tepat di hari pencoblosan, 14 Februari 2024, durasinya cukup lama alias awet!

Patut disyukuri, karena Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (akr: KPPS) telah usai mempersiapkan bilik suaranya. Terpantau di Jaksel, warga sibuk bergotong royong untuk menyambut pesta demokrasi lima tahunan.

Saking padatnya penduduk di sini, Tempat Pemungutan Suara (akr: TPS), bisa saling berdampingan, alias dua TPS dalam satu tempat. Pemandangan ini tentu saja unik, mengingat di Jawa Timur, belum pernah saya jumpai hal serupa, pun kalau ada, jaraknya berdekatan! 

Menariknya lagi (masih di Jakarta), TPS ini di sulap mirip orang sedang hajatan nikah atau khitanan, sampai nutup jalan! Ya, dari pengamatan, jalan tersebut memang bukan jalan utama, karena punya beberapa alternatif untuk menuju Cipete Raya. All out banget, menurut saya! Dua tenda berjajar dengan ukuran dan corak warna kelambu yang sama, merah putih.

Ada satu lagi yang unik di ibukota, TPS-nya dibuat di gang sempit! Berbeda dengan TPS yang berada di Cipete Selatan, TPS di Cipete Utara, tepatnya di seputaran RPTRA Sawo, TPS didirikan di gang yang cukup imut. Alhasil, warga menutup akses masuk gang tersebut. Kursi stainless lengkap dengan busanya, terlihat masih berantakan, ternyata si empunya sedang memasang terpal yang ditarik dari tembok satu ke tembok sampingnya, lebar gang tak sampai tiga meter. Bisa dibayangkan kan? Antriannya akan mirip kereta, memanjang!

Siapa pun pemenangnya, mereka adalah putra terbaik bangsa! Pilihlah Capres dan Cawapres dengan akal pikiran yang sehat, bukan dengan iming-iming uang dan tipu muslihat! Sediakan payung sebelum berangkat ke TPS, karena menurut perkiraan BMKG, beberapa wilayah Indonesia akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Selamat mencoblos kawan!


"Vox populi, vox dei"



Foto istimewa, suasana pencoblosan sesaat setelah resmi dibuka

Warga mengantri dengan tertib, foto diambil di TPS 022, Cipete, Jakarta Selatan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bali The Last Paradise

Hari pertama, langsung gas. Tak kendor sedikitpun meski mata terasa berat. Kantuk melanda sebagian peserta. Efek berangkat dini hari, bahkan rombongan flight pertama (jam 05:00) sudah stand by di bandara Soetta sejak pukul 03:00 dini hari! Hebat bukan? Ya, peserta harus berada di titik kumpul sesuai arahan dari travel agent dua jam sebelum pesawat lepas landas. Hal ini untuk mempermudah baik panitia, agen perjalanan dan peserta koordinasi, dan pastinya tak ketinggalan pesawat!  Berangkat di pagi buta memang tak mudah bagi sebagian peserta (termasuk saya pribadi hehehe ). Dibutuhkan kemauan, semangat dan tekad yang luar biasa untuk bangkit dari tempat tidur, bersih badan alias mandi dan gosok gigi, jangan lupa pakai baju dan semprot parfum yang wangi! 😂 Beruntung itinerary sudah di share komite dari jauh hari. Jadi tak perlu bingung dan bimbang, bawaan yang “wajib” dibawa pada saat workshop berlangsung pun sudah lengkap diinformasikan, termasuk kebutuhan pribadi seperti obat-o...

Balada Pejuang Bus Antarkota

Pasutri itu tiba-tiba menepi, persis di bawah JPO. Awalnya kukira mereka hanya berdua, ternyata si kecil nyempil di boncengan tengah. Hujan memang tiba-tiba turun dengan derasnya, disertai angin yang juga cukup kencang. Laju kendaraan tertahan, tak bisa melaju secepat biasanya. Puncak jam “sibuk” Kota Pahlawan. Lima menit, sepuluh menit, hujan semakin menjadi. Keluarga kecil nampak bingung, mencari tempat yang nyaman untuk putranya. “Duduk saja di situ Bu, ada tempat kosong” Aku berseloroh. Sembari menggiring anaknya, “Iya, terima kasih Pak” sambil berlalu.  Membuntuti dibelakang si Bapak, sambil menenteng keresek tanggung warna putih, lengkap dengan kotak makanan warna cokelat, bertumpuk dua. Motor yang ditumpanginya pun dibiarkan tergeletak begitu saja, di tepi jalan, di bawah jembatan penyeberangan orang. “Di sana kering, nggak ada hujan, di sini langsung deras” Pungkasnya sambil menuding ke arah jalur yang dia lalui. Aku tersenyum, “Ya memang cuaca akhir-akhir ini mirip tahu bu...

Perjalanan yang tak pernah usang

Hamdalah , bisa kembali beraktivitas di tanah kelahiran. Diberi kesempatan untuk menikmati ibukota Jakarta, tak dimiliki semua pekerja profesional (red: karyawan). Genap lima tahun, akhirnya “dikembalikan” ke East Java , kalau kata orang “ Jowo Wetan ” alias Jawa Timur. Masih segar diingatan, ketika teman-teman di pabrik melepas kepergianku ke kantor pusat, sedih. Namun yang pasti kami selalu mendoakan yang terbaik satu sama lain.  Tawaran yang ku terima dari manajemen, adalah bagian dari restrukturisasi organisasi. Ya beruntung masih ditawari, daripada tanpa pekerjaan. Prosesnya memang tak mudah, tapi bersyukur, akhirnya restu itu ku terima, setelah hampir setahun penantian. Meskipun dalam hati bergumam, “semakin lama ditunda, semakin bagus pula”, toh ya aku masih bekerja di tempat yang sama. hehehe Kata orang, setiap pilihan itu mesti ada rasa “sakitnya”, tergantung masing-masing orang menerjemahkannya. Termasuk aku yang saat itu galau tingkat dewa. Menuju Jakarta, meninggalkan ...