Langsung ke konten utama

Mengusir lelah di Taman Gajah

Taman Gajah, ya begitulah namanya. Taman "imut" yang terletak di Kawasan Jalan Dharmawangsa ini tak pernah sepi pengunjung. Penasaran karena setiap hari melewati daerah ini, akhirnya saya berkesempatan berkunjung ke sini.

Letaknya yang strategis membuat pengunjung taman kota ini selalu ramai. Taman yang terletak di seberang Hotel 101 Dharmawangsa ini dilengkapi fasilitas bermain anak, layaknya taman-taman yang ada di Jakarta lainnya.

Yang khas dari taman ini adalah adanya patung replika gajah yang letaknya persis di tengah-tengah taman. Namun, gajah ini tak sendirian alias sebatang kara lho, ada satu patung lainnya, yakni patung sapi. Letaknya berjajar, terpisah sekitar beberapa meter saja.

Sayangnya patung gajah ini tampaknya kurang terawat. Bagian ujung belalai "terpotong", hingga terlihat rangka besinya. Berbeda dengan patung sapi, cukup terawat dengan baik. Semua bagiannya masih utuh dan sempurna. 

Meski ukurannya tak terlalu luas, taman ini cukup nyaman untuk sekedar melepas lelah. Di beberapa titik terpasang tempat duduk yang cukup "ergonomis" untuk merebahkan badan. Tak pelak, abang ojol kerap kali singgah di Taman Gajah ini untuk sekedar melepas lelah.

Tak perlu bawa minum atau makanan dari rumah, taman ini dekat dengan ruko Dharmawangsa Square. Tinggal beli, bungkus, bawa lah ke taman. Simpel tak ribet, cukup sediakan uang belanjanya 😅

Jogging track juga mulus mengitari taman. Tak perlu khawatir kaki terantuk lubang. Bolehlah tengok sejenak ke sini, lelah hilang di Taman Gajah.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bali The Last Paradise

Hari pertama, langsung gas. Tak kendor sedikitpun meski mata terasa berat. Kantuk melanda sebagian peserta. Efek berangkat dini hari, bahkan rombongan flight pertama (jam 05:00) sudah stand by di bandara Soetta sejak pukul 03:00 dini hari! Hebat bukan? Ya, peserta harus berada di titik kumpul sesuai arahan dari travel agent dua jam sebelum pesawat lepas landas. Hal ini untuk mempermudah baik panitia, agen perjalanan dan peserta koordinasi, dan pastinya tak ketinggalan pesawat!  Berangkat di pagi buta memang tak mudah bagi sebagian peserta (termasuk saya pribadi hehehe ). Dibutuhkan kemauan, semangat dan tekad yang luar biasa untuk bangkit dari tempat tidur, bersih badan alias mandi dan gosok gigi, jangan lupa pakai baju dan semprot parfum yang wangi! 😂 Beruntung itinerary sudah di share komite dari jauh hari. Jadi tak perlu bingung dan bimbang, bawaan yang “wajib” dibawa pada saat workshop berlangsung pun sudah lengkap diinformasikan, termasuk kebutuhan pribadi seperti obat-o...

Balada Pejuang Bus Antarkota

Pasutri itu tiba-tiba menepi, persis di bawah JPO. Awalnya kukira mereka hanya berdua, ternyata si kecil nyempil di boncengan tengah. Hujan memang tiba-tiba turun dengan derasnya, disertai angin yang juga cukup kencang. Laju kendaraan tertahan, tak bisa melaju secepat biasanya. Puncak jam “sibuk” Kota Pahlawan. Lima menit, sepuluh menit, hujan semakin menjadi. Keluarga kecil nampak bingung, mencari tempat yang nyaman untuk putranya. “Duduk saja di situ Bu, ada tempat kosong” Aku berseloroh. Sembari menggiring anaknya, “Iya, terima kasih Pak” sambil berlalu.  Membuntuti dibelakang si Bapak, sambil menenteng keresek tanggung warna putih, lengkap dengan kotak makanan warna cokelat, bertumpuk dua. Motor yang ditumpanginya pun dibiarkan tergeletak begitu saja, di tepi jalan, di bawah jembatan penyeberangan orang. “Di sana kering, nggak ada hujan, di sini langsung deras” Pungkasnya sambil menuding ke arah jalur yang dia lalui. Aku tersenyum, “Ya memang cuaca akhir-akhir ini mirip tahu bu...

Bekal yang Tertinggal, Hati yang Pulang

Nasi bungkus Pagi masih belum disapa mentari sempurna, masih gelap, redup, sepi. Namun, jalan sudah basah, padahal semalam tak turun hujan. Persis di tikungan jalan keluar kampung. Ternyata penjual nasi-lah yang menyiram. Memang tepat di belakangnya mengalir sungai yang cukup jernih dengan debit air yang melimpah. Meskipun sudah memasuki kemarau, tapi hujan tak pernah sungkan untuk datang. Orang bilang saat ini sedang “kemarau basah”. Kadang untuk memilih nama saja, kita kesulitan. Jangankan hati, bahasa saja orang tak sanggup menerjemahkan!  Pagi ini terburu-buru untuk berangkat, tapi setidaknya aku masih bisa menikmati sunyinya Subuh. Emakku sedang asyik mengajakku ngobrol, sampai lupa bahwa elf yang akan membawaku ke kota pahlawan, lima menit lagi akan berangkat.  Arloji yang melingkar di tangan kiriku seolah tak kenal kompromi dengan waktu. Tak pernah molor, tak juga dipercepat, pas! Arloji tak pernah ingkar janji, kecuali baterainya minta ganti atau waktunya diisi.  ...